TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERIODE SMA
NAMA = ALFIAN
PAUZI
NIM = E1B017004
EMAIL = alfianpauzi@gmail.com
BLOG =
pauzialfian.blogspot.com
NO.HP =
085338676474
TUGAS 9 , 19 MEI
2018
Perkembangan Peserta Didik Periode Sekolah Menengah Atas (SMA)
Psikolog memandang anak usia SMA sebagai individu yang berada pada tahap yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan individu. Ketidakjelasan ini karena mereka berada pada periode transisi, yaitu dari periode kanak-kanak menuju periode orang dewasa. Pada masa tersebut mereka melalui masa yang disebut masa remaja atau pubertas. Umumnya mereka tidak mau dikatakan sebagai anak-anak tapi jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka secara riil belum siap menyandang predikat sebagai orang dewasa.
Ada perubahan-perubahan yang bersifat universal pada masa remaja, yaitu meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikis, perubahan tubuh, perubahan minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial tertentu untuk dimainkannya yang kemudian menimbulkan masalah, berubahnya minat, perilaku, dan nilai-nilai, bersikap mendua (ambivalen) terhadap perubahan.
Perubahan-perubahan tersebut akhirnya berdampak pada perkembangan fisik, kognitif, afektif, dan juga psikomotorik mereka.
Psikolog memandang anak usia SMA sebagai individu yang berada pada tahap yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan individu. Ketidakjelasan ini karena mereka berada pada periode transisi, yaitu dari periode kanak-kanak menuju periode orang dewasa. Pada masa tersebut mereka melalui masa yang disebut masa remaja atau pubertas. Umumnya mereka tidak mau dikatakan sebagai anak-anak tapi jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka secara riil belum siap menyandang predikat sebagai orang dewasa.
Ada perubahan-perubahan yang bersifat universal pada masa remaja, yaitu meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikis, perubahan tubuh, perubahan minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial tertentu untuk dimainkannya yang kemudian menimbulkan masalah, berubahnya minat, perilaku, dan nilai-nilai, bersikap mendua (ambivalen) terhadap perubahan.
Perubahan-perubahan tersebut akhirnya berdampak pada perkembangan fisik, kognitif, afektif, dan juga psikomotorik mereka.
1.
1. Perkembangan Fisik
Pada usia anak SMA terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Tidak hanya
ppada anggota tubuh tertentu tetapi juga proporsi tubuh yang semakin besar.
Pada perkembangan seksualitas anak SMA ditandai dua ciri yaitu seks
primer dan seks sekunder.
1.
Seks primer
Pada siswa laki-laki SMA ditandai dengan semakin besarnya ukuran testis,
pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin besar sehingga organ seks semakin
matang (lebih matang dari anak SMP). Pada siswi SMA tumbuhnya rahim, vagina ,
dan ovarium yang semakin matang, hormon-hormon yang diperlukan dalam prooses
kehamilan dan menstruasi semakin banyak.
1.
Seks sekunder
Pada siswa laki-laki SMA ditandai dengan tumbuhnya kumis, bulu disekitar
kemaluan dan ketiak serta perubahan suara, semakin besarnya jakun. Pada siswa
perempuan ditandai dengan tumbuhnya rambut pubik atau bulu disekitar
kemaluan dan ketiak, bertambah besarnya buah dada,bertambah besarnya pinggul
1.
2. Perkembangan Sosial
Pada usia anak SMA terjadi perkembangan sosial yaitu kemampuan untuk
memahami orang lain. Anak usia SMA memahami orang lain sebagai individu yang
unik baik menyangkut sifat pribadi, minat nilai-nilai maupun perasaanya.
Pemahaman ini mendorong mereka untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab
dengan orang lain (terutama teman sebaya), baik melalui jalinan persahabatan
maupun percintaan.
Dalam hubungan persahabatan anak usia SMA memilih teman yang memiliki
kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, baik menyangkut interest,
sikap, nilai, dan kepribadian. Pada masa ini juga berkembang sikap
conformity yaitu kecenderungan untuk mengikutu opini, kebiasaan, dan keinginan
orang lain (teman sebaya). Perkembangan sikap imi dapat memberikan dampak
positif dan negatif bagi dirinya.
Anak usia SMA mencapai perkembangan sosial yang matang, dalam arti memiliki
penyesuaiaan sosial yang tepat. Penyesuaiaan sosial yang tepat ini dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas
sosial, situasi, dan relasi.
Karakteristik penyesuaian anak usia SMA di tiga lingkungan adalah sebagai
berikut:
1.
Lingkungan Keluarga
1.
Menjalin hubungan yang baik dengan anggota keluarga
2.
Menerima otoritas orang tua
3.
Menerima tanggung jawab dan batasan-batasaan keluarga
4.
Berusaha untuk membantu keluarga sebagai individu
ataupun kelompok dalam mencapai tujuan
1.
Lingkungan Sekolah
1.
Bersikap respek dan mau menerima peratuaran sekolah
2.
Berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
3.
Menjalin persahabatan dengan teman-teman di sekolah
4.
Bersikap hormat terhadap guru, pemimpin sekolah, dan
staf lainnya
5.
Membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan-tujuannya
1.
Lingkungan Masyarakat
1.
Mengakui dan respek terhadap hak-hak orang lain
2.
Memelihara jalinan persahabatan dengan orang lain
3.
Bersikap simpati terhadap kesejahteraan orang lain
4.
Bersikap respek terhadap nilai-nilai, hukum, tradisi,
dan kebijakan-kebijakan masyarakat
1.
3. Perkembangan aspek
psikomotorik
Kemampuan psikomotorik ini berkaitan dengan keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otak. Untuk jenjang Pendidikan SMA, mata pelajaran yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, seni budaya, fisika, kimia, biologi, dan keterampilan. Dengan kata lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah praktik di aula/lapangan dan praktikum di laboratorium. Dalam kegiatan-kegiatan praktik itu juga ada ranah kognitif dan afektifnya, namun hanya sedikit bila dibandingkan dengan ranah psikomotor.Perkembangan psikomotorik yang dilalui oleh peserta didik SMA memiliki kekhususan yang antara lain ditandai oleh perubahan-perubahan ukuran tubuh, ciri kelamin yang primer, dan ciri kelamin yang sekunder. Perubahan-perubahan tersebut dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu percepatan pertumbuhan dan proses kematangan seksual yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Perubahan-perubahan fisik tersebut merupakan gejala umum dalam pertumbuhan peserta didik SMA. Perubahan-perubahan fisik tersebut bukan hanya berhubungan dengan bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh saja, akan tetapi juga meliputi ciri-ciri yang terdapat pada kelamin primer dan sekunder. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengikuti irama tertentu. Hal ini terjadi karena pengaruh faktor keluarga, gizi, emosi, jenis kelamin, dan kesehatan.
Peubahan-perubahan yang dialami peserta didik SMA mempengaruhi perkembangan tingkah laku yang ditampakkan pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri mereka, isolasi diri dan kelompok dari pergaulan, perilaku emosional, imitasi berlebihan, dan lain-lain
Kemampuan psikomotorik ini berkaitan dengan keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otak. Untuk jenjang Pendidikan SMA, mata pelajaran yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, seni budaya, fisika, kimia, biologi, dan keterampilan. Dengan kata lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah praktik di aula/lapangan dan praktikum di laboratorium. Dalam kegiatan-kegiatan praktik itu juga ada ranah kognitif dan afektifnya, namun hanya sedikit bila dibandingkan dengan ranah psikomotor.Perkembangan psikomotorik yang dilalui oleh peserta didik SMA memiliki kekhususan yang antara lain ditandai oleh perubahan-perubahan ukuran tubuh, ciri kelamin yang primer, dan ciri kelamin yang sekunder. Perubahan-perubahan tersebut dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu percepatan pertumbuhan dan proses kematangan seksual yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Perubahan-perubahan fisik tersebut merupakan gejala umum dalam pertumbuhan peserta didik SMA. Perubahan-perubahan fisik tersebut bukan hanya berhubungan dengan bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh saja, akan tetapi juga meliputi ciri-ciri yang terdapat pada kelamin primer dan sekunder. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengikuti irama tertentu. Hal ini terjadi karena pengaruh faktor keluarga, gizi, emosi, jenis kelamin, dan kesehatan.
Peubahan-perubahan yang dialami peserta didik SMA mempengaruhi perkembangan tingkah laku yang ditampakkan pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri mereka, isolasi diri dan kelompok dari pergaulan, perilaku emosional, imitasi berlebihan, dan lain-lain
Comments
Post a Comment